Jangan Lupakan Kesehatan Mentalmu Juga!

1

Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka, mengatasi tekanan kehidupan yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitas mereka. Oleh karena itu, adanya gangguan kesehatan mental tidak bisa kita remehkan karena jumlah kasusnya saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Tercatat bahwa sekitar 450 juta orang menderita gangguan mental dan perilaku di seluruh dunia.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskedas), prevalensi gangguan mental emosional remaja di atas usia 15 tahun meningkat dari 6 persen di tahun 2013 menjadi 9,8 persen di tahun 2018. Angka tersebut cukup mengkhawatirkan, mengingat remaja adalah harapan dan penerus bangsa. Jika tidak ditangani lebih lanjut, apa yang akan terjadi kedepannya?

Anna Freud, seorang psikolog penemu psikoanalisis menjelaskan bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan, meliputi perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual serta terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

Masa remaja harusnya menjadi masa mencari jati diri. Namun, tak jarang pada masa ini justru mereka mengalami masalah mental. Berdasarkan studi literaturnya, peran empati afektif terhadap tingginya depresi pada remaja diduga berkaitan dengan adanya proses regulasi emosi yang masih belum berkembang baik pada remaja.

Dalam artian, adanya empati dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan oleh remaja pada umumnya. Mereka butuh tempat untuk meluapkan segala emosi yang pada masa itu sangat tinggi. Maka, seperti yang diutarakan Freud, jika orang tua/ sekitar tidak menanggapi dengan baik, inilah penyebab terjadinya hubungan yang kurang baik dengan mereka.

Kemajuan teknologi yang pesat, jika tidak dimaknai dengan baik, akan menjadi penyumbang terbesar gangguan kesehatan mental pada remaja. Bagaimana tidak? setiap remaja yang umumnya memiliki gadget canggih dapat mengakses segala situs dan melakukan apa saja di sosial media tanpa pengawasan orang tua.

Berdasarkan data dari survei 2018 Pew Research Center, tiga platform media sosial paling populer di kalangan remaja adalah YouTube, Instagram, dan SnapChat. Sedangkan, berdasarkan laporan 2018 yang dikeluarkan oleh GlobalWebIndex, orang yang berusia 16–24 tahun menghabiskan rata-rata tiga jam menggunakan media sosial setiap hari. Penelitian tersebut menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental terutama masalah internalisasi alias citra diri.

Adapun hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan mental adalah sebagai berikut:

1. Katakan hal positif pada diri sendiri

Sugesti pada diri sendiri adalah hal yang sangat penting dilakukan. Mengatakan hal-hal positif pada diri sendiri akan menyebabkan mood naik sehingga kesehatan mental juga akan relatif stabil.

2. Tuliskan hal-hal yang patut disyukuri

Rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan, kualitas kesehatan mental, serta kebahagiaan. Cara bersyukur yang paling mudah dilakukan adalah dengan melihat kondisi sekitar dan mengambil hikmahnya. Misalnya, kita merasa ekonomi kita tidak sebaik teman sebaya, maka lihatlah orang yang ekonominya jauh dibanding kita. Sehingga kita dapat mengambil hikmah dan mengurangi depresi yang mengakibatkan kesehatan mental terganggu.

3. Fokus pada satu hal dalam satu waktu

Banyak orang yang sering melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, tapi ini sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu. Jika kamu merasa tidak cocok dengan metode ini, lebih baik tinggalkan karena tingkat stres akan lebih tinggi saat kita melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu.

4. Olahraga

Tubuh akan melepaskan endorfin yang membantu menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati kamu sebelum dan sesudah berolahraga.

5. Terbukalah pada seseorang

Seperti yang telah dijelaskan bahwa para remaja perlu meluapkan emosinya dan mendapat empati dari sekitar. Cobalah terbuka mulai dari hal-hal kecil pada seseorang yang dipercaya agar emosi yang tadinya terpendam tidak menyakiti psikis.

6. Istirahat yang cukup

Seringkali di kampus ditemukan mahasiswa yang begadang hingga larut sehingga di pagi hari akan memiliki emosi yang tidak terkontrol. Contoh kecilnya, mereka sangat sensitif apabila ditegur seseorang.

Kesehatan mental yang baik akan membuat para remaja lebih bahagia dan sehat. Selain itu, mereka juga mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menyerap pelajaran dengan baik, dan mampu bangkit ketika diterpa masalah sehingga ia bisa tumbuh sebagai orang dewasa yang stabil. Lakukanlah tips yang telah dijelaskan tadi agar kesehatan mentalmu menjadi lebih terjaga.


Penulis: Tree Irma Dinda
Penyuting: Yuliyanti
Sumber Ilustrasi: Freepik

1 thought on “Jangan Lupakan Kesehatan Mentalmu Juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *