Tips Praktis Mengurangi Noise pada Gambar
Foto: Freepik.com
GEMAGAZINE – Noise merupakan salah satu masalah yang cukup sering ditemui. Secara sederhana, noise adalah gangguan visual dalam bentuk butiran atau bintik-bintik kecil yang muncul pada hasil gambar atau video. Efek ini dapat membuat gambar terlihat kurang tajam, kabur, dan kehilangan detail penting, terutama pada area gelap atau saat gambar diperbesar.
Salah satu penyebab utama munculnya noise adalah kondisi pencahayaan yang tidak ideal. Dalam situasi cahaya minim, kamera biasanya akan secara otomatis meningkatkan pengaturan ISO untuk menangkap lebih banyak cahaya. Namun, hal ini sering kali berdampak pada munculnya noise pada hasil gambar. Selain itu, penggunaan ISO yang terlalu tinggi, sensor kamera yang tidak sensitif, atau kualitas perangkat yang kurang optimal juga turut menjadi pemicu munculnya gangguan visual ini.
Jenis-Jenis Noise
Terdapat berbagai bentuk noise yang dapat mengganggu kualitas visual suatu gambar. Berikut ini beberapa tipe noise yang umum dijumpai:
1. Luminance Noise

Jenis noise ini ditandai dengan variasi intensitas cahaya yang tidak merata pada sebuah foto. Biasanya terlihat sebagai bintik terang dan gelap yang menyebar acak, terutama di area bayangan atau bagian foto yang minim pencahayaan, karena tidak memiliki warna. Luminance noise sering kali tampak samar dan sulit dikenali, tetapi tetap berdampak pada ketajaman gambar.
2. Color Noise

Color noise juga dikenal sebagai chromatic noise, gangguan visual ini muncul dalam bentuk titik-titik berwarna seperti merah, hijau, atau biru yang tampak mencolok pada hasil foto. Color noise biasanya terlihat di area gelap dan sangat umum terjadi saat pengambilan gambar menggunakan ISO tinggi. Gangguan ini dapat mengurangi kejernihan warna dan merusak detail.
3. Salt-and-Pepper Noise

Sesuai namanya, noise ini menyerupai taburan garam dan merica, dengan bintik-bintik hitam dan putih yang tersebar secara acak di seluruh gambar. Salt-and-pepper noise umumnya muncul akibat kesalahan saat pemrosesan gambar, seperti saat kompresi file atau gangguan transmisi data digital.
Tips Praktis Mengurangi Noise
1. Gunakan ISO Rendah Bila Memungkinkan
ISO tinggi memang membantu menangkap cahaya saat kondisi minim, tapi juga meningkatkan risiko munculnya noise. Oleh karena itu, usahakan atur ISO serendah mungkin, misalnya pada rentang ISO 100–400 selama kondisi pencahayaan mencukupi. Jika cahaya tetap kurang, buka aperture lebih lebar atau perpanjang shutter speed sambil menggunakan tripod agar stabilitas tetap terjaga.
2. Pilih Format RAW untuk Editing Lebih Optimal
Mode RAW menyimpan informasi gambar secara mentah tanpa kompresi seperti pada JPEG. Hal ini memungkinkan kamu mengendalikan noise secara lebih efektif saat proses editing, tanpa kehilangan detail penting pada foto.
3. Manfaatkan Tripod untuk Kecepatan Rana Lambat
Saat pencahayaan rendah, kamu bisa memperlambat shutter speed agar lebih banyak cahaya masuk ke sensor tanpa harus menaikkan ISO. Namun, agar hasil foto tidak tampak blur, gunakan tripod atau stabilizer untuk menjaga kamera tetap stabil selama proses pengambilan gambar.
4. Aktifkan Fitur Pengurangan Noise (Noise Reduction)
Banyak kamera modern menyediakan fitur seperti Long Exposure Noise Reduction yang mengambil dua eksposur dalam satu bidikan, satu dengan lensa biasa dan satu lagi dengan sensor tertutup untuk membandingkan dan mengurangi noise secara otomatis. Jika tidak tersedia, kamu bisa mengatasi noise lewat software editing, seperti Lightroom atau Photoshop.
5. Optimalkan Pencahayaan dan Hindari Zoom Digital
Pencahayaan yang minim memaksa kamera menaikkan pengaturan ISO, yang pada akhirnya lebih banyak memicu munculnya noise. Untuk menghindarinya, pastikan objek memiliki pencahayaan yang cukup, atau tambahkan sumber cahaya eksternal bila perlu. Selain itu, hindari penggunaan zoom digital lebih baik mendekati objek secara langsung, atau gunakan zoom optik agar kualitas gambar tetap terjaga.
(izni/dear)