KEK Industropolis Batang Siap untuk Dorong Ekonomi Indonesia

Presiden-Prabowo-Resmikan-KEK-Batang

Foto: ksp.go.id

GEMAGAZINE – Indonesia terus mengembangkan strategi untuk menarik investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan merancang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK dirancang untuk menarik investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya saing suatu wilayah.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kebijakan strategis Pemerintah sebagai pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi. Pemerataan ekonomi nasional, mendukung industrilisasi, dan memperbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Kawasan dengan fasilitas dan kemudahan yang ultimate dihadirkan bagi investor dalam dan luar negeri, dilansir Gemagazine dari situs resmi kek.go.id, Senin (24/03/2025).

Pengembangan KEK sudah dimulai sejak tahun 2009 dan terus berkembang untuk salah satunya mempercepat pembangunan infrastruktur. KEK dikembangkan melalui persiapan area yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis untuk memfasilitasi kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lainnya yang bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing internasional.

Hingga saat ini, pemerintah telah menetapkan 25 KEK yang tersebar di berbagai wilayah strategis Indonesia. Salah satu KEK terbaru yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto adalah KEK Industropolis Batang pada bulan Maret 2025, berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dalam peresmian tersebut, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya Indonesia untuk belajar dari negara lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kita harus berani untuk mengejar apa yang telah dilakukan tetangga-tetangga kita. Kita tidak boleh malu untuk belajar dari contoh yang berhasil karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden Prabowo Subianto, dilansir Gemagazine dari situs Presiden RI, Senin (24/03/2025).

Transformasi KEK Industropolis Batang

KEK industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang sebelumnya ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang. Transformasi ini bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi lebih besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa Industropolis Batang telah beroperasi sejak 2022. Ia menyebut bahwa peningkatan status Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus diharap dapat menarik lebih banyak investasi.

“Kawasan ini sudah beroperasi sejak tahun 2022 dengan realisasi investasi mencapai Rp 17,95 triliun, dan menyerap 7 ribu orang tenaga kerja, serta 27 pelaku usaha/investor. Untuk menarik lebih banyak investasi, terdapat permintaan agar KITB ditingkatkan statusnya menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Hari ini KITB telah resmi ditetapkan sebagai KEK Industropolis Batang,” ujar Airlangga, dilansir Gemagazine dari situs resmi kek.go.id.

Keberadaan KEK Industropolis Batang akan semakin memperkuat daya saing industri nasional di pasar global, mendorong investasi lintas negara dan meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat. Selain itu, kawasan ini terintegrasi dengan ekosistem industri yang lengkap, mulai dari industri manufaktur, logistik, komersial, residensial, hingga pariwisata. Hal ini memberikan kepastian bahwa tenaga kerja yang terserap akan terlibat di sektor-sektor dan bernilai tambah tinggi.

Daya Tarik dan Infrastruktur KEK Industropolis Batang

Dengan ditetapkannya status KEK pada kawasan ini, Kepala Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola (BUPP) KEK, Ngurah Wirawan mengatakan jika kawasan ini memiliki daya tarik yang kuat bagi para investor. Sehingga kawasan ini mendapat berbagai kemudahan seperti keringanan pajak dan fasilitas moneter.

Ngurah percaya dalam lima tahun ke depan kawasan ini akan menarik investasi baru mencapai Rp 75 triliun. Hal ini didasarkan dengan adanya cakupan tiga klaster yang ada ke KEK Industropolis Batang. Klaster tersebut yaitu, kawasan industri dan pengolahan, kawasan logistik dan transportasi, serta kawasan pariwisata dan properti.

Selain itu, infrastruktur yang strategis turut dibangun seperti akses jalan tol, jalur kereta api super dry port, serta pelabuhan untuk mempermudah arus barang dan logistik. “Kami bersyukur dapat kesempatan dari pemerintah membangun sebuah kawasan yang betul-betul lengkap. Dan kita harapkan dengan hari ini diresmikan oleh Bapak Presiden, kawasan ekonomi khusus kami bisa betul-betul mendorong ke akselerasi investasi di Indonesia,” ujar Nguraah.

Harapan Pemerintah terhadap KEK Industropolis Batang

Presiden Prabowo turut menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta, serta mitra internasional untuk mendukung pertumbuhan kawasan KEK Industropolis Batang. Tak hanya itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa KEK akan membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam melalui hilirisasi industri.

“Investasi yang kita laksanakan nilai tahun ini, nanti buahnya adalah hilirisasi. Nilai tambah bahan baku kita akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Jadi, ini membawa optimisme masa depan gemilang bagi kita semua,” ujar Presiden Prabowo.

Dalam peresmian KEK Industropolis Batang, turut hadir sejumlah pejabat tinggi. Seperti, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, serta perwakilan pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha.

(izni/af)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *