Ketahanan Anak Muda Menghadapi Cuaca Ekstrem Aceh–Sumatera Utara
Ketahanan anak muda di era cuaca ekstrem menjadi isu penting yang semakin mendapat perhatian. Perubahan iklim telah meningkatkan intensitas bencana dan mempengaruhi rutinitas, pendidikan, serta kesehatan mental generasi muda. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan yang lebih kuat dari anak muda.
Banjir besar di wilyah Aceh-Sumatera Utara menjadi contoh bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi kehidupan masyarakat. Curah hujan tinggi yang terjadi dalam waktu singkat mengakibatkan meluapnya sungai dan merendam permukiman. Kerusakan lingkungan dan tata ruang yang tidak berkelanjutan turut memperparah dampaknya.
Generasi muda menghadapi tekanan ganda akibat krisis iklim yang memicu gangguan aktivitas, kecemasan, serta risiko bencana yang meningkat. Perubahan cuaca yang tidak menentu membuat rutinitas pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan sosial mudah terganggu oleh banjir, longsor, atau cuaca ekstrem lainnya. Dilansir Gemagazine dari situs Psikologi UPI dan BNPB, Selasa (09/12/2025).
Penyebab Banjir Aceh–Sumut dan Respons Anak Muda
Banjir Aceh–Sumatera Utara terjadi akibat curah hujan ekstrem yang turun dalam durasi singkat. Hilangnya daerah resapan air menyebabkan limpasan mengalir langsung ke permukiman. Selain itu, tata ruang yang tidak terkoordinasi membuat aliran air sulit dikendalikan.
Di balik situasi tersebut, anak muda menunjukkan kepedulian tinggi melalui berbgai aksi relawan. Mereka membantu evakuasi warga, membagikan logistik, hingga membuka posko komunitas. Banyak anak muda yang berani turun langsung ke lokasi bencana untuk menolong korban tanpa ragu meski kondisi di lapangan cukup berat. “53 orang relawan yang kami rekrut ini juga membantu proses distribusi bantuan ke lokasi bencana alam,” Ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Dilansir Gemagazine dari laman resmi BPBD Aceh Barat, Rabu (10/12/2025).
Selain itu banyak anak muda yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah citizen journalism. Mereka membagikan kondisi lapangan secara real-time untuk membantu penyebaran informasi. Dokumentasi ini memudahkan publik memahami situasi sebenarnya.
Dampak Banjir dan Pentingnya Edukasi Mitigasi
Banjir berdampak langsung pada aktivitas harian anak muda. Sekolah terhenti, transportasi terganggu, dan pekerjaan banyak yang tertunda. Selain itu, kondisi ini menimbulkan tekanan emosional yang tidak bisa diabaikan.
Oleh Karena itu, edukasi mitigasi bencana menjadi sangat penting. Anak muda perlu memahami langkah dasar seperti membaca peta risiko, mempersiapkan tas siaga, dan mengenali jalur evakuasi. Pengetahuan ini membantu mereka mengambil keputusan yang tepat saat kondisi darurat.
Edukasi dapat dilakukan melalui sekolah, kampus, dan komunitas pemuda. Latihan simulasi hingga pelatihan pertolongan pertama dapat meningkatkan kesiapsiagaan. Semakin luas pengetahuan mitigasi, semakin kuat ketahanan generasi muda.
Doomscrolling Bencana dan Risiko Burnout
Di masa tanggap darurat dan pemulihan, banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan, mulai dari sekolah, pesantren, dan masjid, hingga fasilitas publik lainnya. Menurut laporan resmi, BPBD Aceh Barat telah membersihkan 58 unit fasilitas umum yang terdampak banjir bandang. Termasuk 52 sekolah, 2 pesantren, dan 2 masjid, agar aktivitas belajar dan ibadah dapat kembali normal.
Langkah pemulihan seperti itu penting. Namun, proses pembersihan, distribusi bantuan dan rehabilitasi infrastruktur juga membawa beban fisik dan emosional bagi relawan dan warga, terutama anak muda. Banyak dari mereka harus menyaksikan penderitaan, menghimpun korban, serta terlibat dalam penanganan sejak fase awal pasca banjir. Kondisi yang bisa memicu stres, trauma, dan kelelahan mental.
Dalam konteks tersebut, menjaga kesehatan mental menjadi hal yang krusial. Anak muda perlu memberi ruang untuk beristirahat, membatasi konsumsi berita tragis, mengambil jeda di media sosial, dan aktif melakukan self-care. Ritual sederhana seperti journaling, olahraga ringan, atau saling berbagi dukungan dengan teman dapat menjadi upaya penyelamat dari kewalahan emosional.
(KAP/CYN)