Teknologi Sonar Permudah Nelayan Tingkatkan Hasil Tangkapan
GEMAGAZINE – Falkultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta (FEB UNJ) memperkenalkan inovasi sonar untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan di Indramayu, Jawa Barat. Teknologi sonar sederhana ini diklaim mampu menginformasikan lokasi ikan di lautan.
Dilansir Gemagazine dari situs portal berita resmi ANTARA News, Selasa (24/06/2025), Tim Pengabdian Masyarakat FEB UNJ memberikan dua unit alat sonar kepada dua orang perwakilan nelayan dari desa Binaan pada Kamis, (19/06/2025). Tak hanya dibekali alat, para nelayan juga mendapatkan pelatihan langsung, mulai dari cara mengoperasikan sonar, membaca hasilnya, hingga edukasi keselamatan laut yang berbasis pemahaman cuaca dan arus.
“Kami hadir melatih nelayan kecil di Indramayu menggunakan teknologi sonar sederhana sebagai solusi nyata menghadapi tantangan di tengah laut dan meningkatkan hasil tangkapan nelayan,” kata Yeti Lastuti, Ketua Tim Pengabdian FEB UNJ, Jakarta.
Inovasi Sonar Sesuaikan Kondisi Nelayan
Sebagai sentra perikanan Jawa Barat, Indramayu masih didominasi oleh nelayan yang melaut secara tradisional tanpa dukungan teknologi navigasi modern atau peta lokasi ikan. Hambatan utamanya berupa ketiadaan ponsel pintar, keterbatasan literasi digital, dan biaya operasional yang tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa FEB UNJ membuat alat sonar mandiri yang tidak membutuhkan ponsel pintar. Nelayan bisa leluasa menggunakannya tanpa perlu internet ataupun alat digital. Hal ini berbeda dengan sonar modern yang terintegrasi dengan aplikasi di ponsel pintar. Alat sonar dalam program ini memang dirancang sesederhana mungkin. Tujuannya supaya mudah dioperasikan langsung di atas kapal, bahkan bagi nelayan yang belum terbiasa menggunakan perangkat digital.
Semua disesuaikan karena banyak nelayan kecil di Indramayu yang belum memiliki ponsel pintar, baik karena keterbatasan ekonomi maupun kurangnya keterampilan dalam menggunakan teknologi. Maka, daripada teknologi yang dibuat terlalu kompleks tetapi tidak terpakai, lebih baik disesuaikan dengan realitas nelayan dan bisa langsung dimanfaatkan.
Cara Sonar Bantu Nelayan Tangkap Ikan
Sonar (Sound Navigation Ranging) adalah teknologi yang memanfaatkan gelombang suara guna mendeteksi, mengidentifikasi, dan menentukan jarak objek di bawah permukaan air. Teknologi ini lazim diterapkan dalam berbagai sektor, seperti militer, perikanan, penelitian laut, dan navigasi kapal.
Dilansir Gemagazine dari situs resmi pgnlng.co.id, Selasa (24/06/2025), mekanisme sonar dapat mengirimkan gelombang suara ke dalam air. Ketika gelombang ini mengenai objek seperti ikan, gelombangnya akan memantul kembali ke alat sonar. Dari sinilah jarak atau kedalaman objek dapat diukur dengan menghitung waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk kembali setelah dipantulkan.
Data yang ditangkap setelah menerima pantulan kemudian diolah dan diubah menjadi gambar atau informasi yang dapat dipahami operator. Misalnya, layar sonar akan menampilkan gambar ikan atau kelompok objek yang terdeteksi di bawah permukaan air, sehingga kapal mudah menemukan lokasi ideal untuk menangkap ikan.
Contohnya, nelayan memakai sonar untuk mencari ikan. Saat alat dinyalakan, gelombang suara dikirim ke laut. Beberapa waktu kemudian, layar menunjukkan ada gerombolan ikan di kediaman 10 meter dari sebelah barat kapal. Dengan begitu, nelayan bisa langsung meluncurkan ke titik tersebut tanpa buang-buang bahan bakar kapal untuk keliling laut.
Kehadiran teknologi sonar sederhana ini sangat membantu nelayan tradisional meningkatkan hasil tangkapan. Alat yang dirancang tanpa ketergantungan pada ponsel pintar ini membuktikan bahwa inovasi bisa hadir dalam bentuk yang sederhana dan tepat guna. Program dari mahasiswa FEB UNJ ini menjadi bukti bahwa transformasi digital tak harus megah untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
(ZHW/NA)