Green Data Center: Solusi Teknologi Digital Ramah Lingkungan

IMG-20250421-WA0041

Freepik.com

GEMAGAZINEGreen data center hadir sebagai solusi ramah lingkungan di tengah meningkatnya kebutuhan infrastruktur digital global. Green data center hadir dengan mengoptimalkan teknologi hemat energi dan menerapkan prinsip keberlanjutan.

Fasilitas ini dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasional pusat data konvensional. Penggunaan sistem pendingin canggih, manajemen energi pintar, serta desain bangunan yang efisien menjadi bagian dari strategi utama dalam mengurangi konsumsi listrik dan meningkatkan efisiensi operasional.

Tak hanya berfokus pada efisiensi energi, green data center juga mengadopsi sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, atau biomassa, sebagai tulang punggung dalam mendukung operasional sehari-hari. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat komitmen terhadap pengurangan emisi karbon, tetapi juga menunjukkan kontribusi aktif terhadap agenda keberlanjutan global.

Di sisi lain, efisiensi energi yang tercapai turut meningkatkan performa bisnis secara jangka panjang. Sehingga, dapat menjadikan green data center sebagai pilihan strategis yang mendukung transformasi digital yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

 

Upaya Indonesia Bangun Data Center Ramah Lingkungan.

Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan pembangunan infrastruktur digital yang berkelanjutan, PT PLN (Persero) menghadirkan inisiatif strategis. Inisiatif tersebut diwujudkan melalui layanan green energy as a service.

Layanan green energy as a service dirancang untuk menyediakan pasokan listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Energi ini secara langsung tersalur kepada sektor industri, khususnya data center, tanpa perlu membangun pembangkit sendiri.

Dengan memanfaatkan potensi sumber daya energi hijau yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, PLN menjamin ketersediaan energi. Tidak hanya andal dan stabil, tetapi juga ramah lingkungan.

Langkah ini merupakan bagian penting dari visi jangka panjang pemerintah Indonesia dalam mewujudkan ekosistem pusat data nasional. Bukan hanya unggul secara teknologi, tetapi juga sejalan dengan komitmen global terhadap pengurangan emisi karbon dan mitigasi perubahan iklim.

Dengan adanya layanan ini, pelaku industri data center dapat mengoptimalkan operasional mereka secara efisien. Selain itu pelaku industri juga dapat menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.

PLN pun terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa seluruh pertumbuhan infrastruktur digital di Indonesia tetap seimbang. Tentunya dengan menerapkan prinsip tanggung jawab ekologis. Dilansir Gemagazine dari website resmi pln.co.id, pada Sabtu, 19 April 2025.

 

Kekurangan Green Data Center

Meskipun teknologi green data center menawarkan solusi ramah lingkungan untuk dunia digital, tetap ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Pertama, biaya awal untuk membangun pusat data hijau cukup tinggi, dengan investasi tambahan untuk infrastruktur seperti sistem pendingin hemat energi dan panel surya.

Bahkan, biaya tersebut bisa mencapai 30–40 persen lebih mahal dibandingkan data center tradisional. Selain itu, meskipun energi terbarukan semakin berkembang, pasokan listrik hijau yang stabil masih terbatas, dengan hanya 16 persen dari total kapasitas pembangkit energi di Indonesia berasal dari sumber terbarukan. Hal ini membuat beberapa data center kesulitan untuk sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan.

Selain itu, sumber energi seperti tenaga surya dan angin sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga dapat memengaruhi stabilitas pasokan energi. Data center yang mengandalkan sistem ini mungkin mengalami gangguan saat cuaca buruk, yang bertentangan dengan kebutuhan akan uptime 99,99 persen.

Terakhir, penggunaan teknologi energi pintar memerlukan keahlian khusus, dan di Indonesia masih terbatasnya jumlah tenaga ahli yang terlatih di bidang ini. Meskipun demikian, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan inovasi lebih lanjut, tantangan-tantangan ini bisa diatasi untuk menciptakan data center yang lebih ramah lingkungan di masa depan.

 

AAN/ZHW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *