KTT Gaza: Harapan Perdamaian Abadi - GEMA

KTT Gaza: Harapan Perdamaian Abadi

GEMAGAZINE  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdamaian Gaza digelar pada Senin, 13 Oktober 2025, di Sharm El Sheikh, Mesir. Konferensi ini menjadi pertemuan global antartokoh negara dari berbagai kawasan, mulai dari Timur Tengah hingga Asia. 

Tak hanya itu, organisasi regional hingga organisasi internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun turut hadir dalam penandatanganan kesepakatan perdamaian atas konflik berkelanjutan yang terjadi antara Hamas dan Israel.

“Aktor regional dan internasional harus mengambil momen istirahat ini untuk memulai kembali proses politik yang dapat memberikan hasil dari dua negara yang merdeka, berdaulat, demokrasi,” ujar Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dilansir Gemagazine dari instagram resmi Seskab PBB, @antonioguterres pada Minggu (19/10/2025).

Upaya gencatan senjata menjadi langkah pertama untuk membangun kembali kestabilan kondisi dan martabat manusia kedua negara. Selain itu, perdamaian abadi juga diharapkan dapat dirasakan kembali oleh orang-orang Gaza dan Israel.

Konflik dan Kesepakatan dalam KTT Perdamaian Gaza

Upaya perdamaian sebelumnya telah dilakukan usai memanasnya konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel sejak pecahnya perang pada Oktober 2023. Hal ini telah dilakukan melalui pertemuan global dalam KTT yang berlangsung di Kairo. Namun, upaya tersebut justru berakhir tanpa penandatanganan kesepakatan.

KTT ini merupakan langkah awal dalam perjanjian Gaza untuk mengakhiri konflik dan merumuskan perdamaian jangka panjang, dilansir Gemagazine dari Antara pada Minggu (19/10/2025). Kegagalan upaya perdamaian pada KTT Kairo menjadi pemicu kembali upaya damai Gaza melalui KTT Gaza yang berlangsung di Sharm El Sheikh. 

Kesepakatan perdamaian diawali dengan gencatan senjata. Kelompok militer Israel telah menarik pasukannya ke garis-garis di dalam Gaza yang disepakati untuk hari pertama, dilansir Gemagazine dari AP News pada Minggu (19/10/2025).

Pasukan militer Palestina, Hamas, meminta jaminan atas tuntutan utamanya untuk menarik sepenuhnya Pasukan Israel di Gaza melalui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Di sisi lain, pasukan Israel mendesak Hamas untuk melepaskan sandera. Melalui kesepakatan ini, Hamas diharapkan dapat membebaskan sandera usai jaminan diberikan oleh Donald Trump.

Konflik militer yang terjadi antara Hamas dan Israel tak lepas dari praktik penggunaan senjata-senjata militer. Oleh karena itu, Israel bersikeras meminta Hamas untuk menyerahkan senjatanya sebagai tuntutan utama dalam kesepakatan perdamaian Gaza. Akan tetapi, terlihat adanya indikasi dan negosiasi Hamas untuk dapat menyerahkan persenjataannya melalui komite gabungan Palestina-Mesir.

Partisipasi Negara dalam Penandatanganan KTT Perdamaian Gaza

KTT perdamaian Gaza dipimpin langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersama tuan rumah penyelenggara, Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, dilansir Gemagazine dari Xinhua pada Minggu (19/10/2025).

“Saya menyambut Anda semua di KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh, pada momen bersejarah yang penting dan krusial ini, di mana kita bersama-sama menyaksikan tercapainya Perjanjian Sharm el-Sheikh untuk mengakhiri perang di Gaza,” jelas Sisi dalam pidatonya di KTT tersebut.

Forum ini berlangsung dengan pengesahan dokumen perdamaian Gaza yang ditandatangani oleh empat pemimpin besar negara, yaitu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump; Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi; Presiden Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani; dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

Selain itu, dukungan nyata juga diberikan melalui kehadiran pemimpin dan pejabat dari negara-negara lain untuk menjadi saksi dalam penandatanganan perdamaian Gaza. Negara-negara tersebut antara lain Yordania, Prancis, Hungaria, Kanada, hingga Indonesia. Dalam KTT ini, Indonesia langsung diwakili oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Intinya itu, jadi kita datang untuk menyatakan dukungan dan memberi support. Yang penting, gencatan senjata sudah berjalan. Kemudian segera pasukan Israel akan ditarik, tentunya sesuai tahapan-tahapan,” ungkap Prabowo, dilansir Gemagazine dari Sekretariat Presiden pada Minggu (19/10/2025).

(mar/dam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *