Lari: Gaya Hidup Sehat Fisik dan Mental - GEMA

Lari: Gaya Hidup Sehat Fisik dan Mental

IMG-20250821-WA0010

Foto: Muhammad Nabil

GEMAGAZINE – Olahraga lari kini berkembang menjadi tren yang digemari anak muda, terutama mahasiswa. Aktivitas ini dianggap sederhana, murah, dan bisa dilakukan kapan saja tanpa membutuhkan peralatan rumit. Tidak hanya menyehatkan tubuh, lari juga diyakini dapat memperkuat kondisi mental.

Mahasiswa yang rutin berlari terbukti memiliki kebugaran kardiorespirasi, kekuatan otot, serta energi harian yang lebih stabil dibandingkan mereka yang jarang berolahraga. Temuan ini memperkuat tren lari sebagai pilihan gaya hidup sehat di kalangan mahasiswa, dilansir Gemagazine dari Peran Olahraga Lari untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Kualitas Hidup Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Semarang, Senin (18/08/2025).

Kebiasaan berolahraga ini tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga membantu melepas stres. Banyak mahasiswa menganggapnya sebagai cara sederhana untuk menjernihkan pikiran setelah seharian berkutat dengan tugas akademik. Aktivitas tersebut pun fleksibel dilakukan, baik pada pagi hari sebelum kuliah maupun malam hari sebagai penutup rutinitas.

Manfaat Lari untuk Kesehatan Mental

Olahraga lari terbukti mampu menurunkan risiko stres, kecemasan, hingga depresi. Gerakan tubuh saat berlari memicu pelepasan hormon endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Dampaknya, suasana hati lebih stabil, pikiran lebih segar, dan kualitas tidur meningkat.

Selain itu, lari juga terbukti meningkatkan pelepasan neurotransmiter, seperti serotonin dan dopamin yang berperan penting dalam regulasi suasana hati, dilansir Gemagazine dari Analisis Bibliometrik: Tren Penelitian tentang Olahraga Lari sebagai Kesehatan Mental, Senin (18/08/2025).

Oleh karena itu, tidak heran jika berlari kini disebut sebagai “terapi alami” bagi mahasiswa. Fokus pada langkah, pernapasan, dan ritme tubuh dapat membantu menenangkan pikiran. Rutinitas ini juga memberi rasa pencapaian tersendiri ketika jarak atau waktu lari meningkat, sehingga menambah motivasi untuk terus berlatih.

Fisik Sehat, Mental Kuat, Sosial Terjaga

Selain menyehatkan mental, lari juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik. Gerakan ini melibatkan banyak otot sekaligus memperkuat kinerja jantung dan paru-paru. Jika dilakukan secara rutin, lari dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal, menurunkan risiko obesitas, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Tidak hanya itu, rutinitas lari juga mampu meningkatkan kualitas tidur dan mempercepat pemulihan tubuh setelah aktivitas padat. Tubuh yang segar membuat mahasiswa lebih fokus belajar dan bersemangat mengikuti kegiatan. Kebiasaan sederhana ini pun membantu mereka terhindar dari rasa lelah berlebihan.

Tren ini juga semakin hidup dengan hadirnya komunitas berlari di ruang publik. Tempat tersebut bukan hanya menjadi ajang olahraga bersama, melainkan juga wadah dukungan sosial. Mahasiswa bisa saling memotivasi, berbagi pengalaman, hingga membangun kebersamaan yang positif.

Lebih dari Olahraga, Lari Menjadi Gaya Hidup

Fenomena lari di kalangan mahasiswa menunjukkan bahwa olahraga ini bukan lagi sekadar aktivitas fisik, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang menyatukan aspek fisik dan mental. Kemudahan akses serta manfaat yang luas menjadikan olahraga ini relevan bagi semua kalangan.

Dengan berbagai manfaatnya, kebiasaan berlari layak dijadikan rutinitas anak muda. Konsistensi sederhana sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap sehat sekaligus memperkuat kesehatan mental. Bahkan, aktivitas ini juga membuka peluang membangun jejaring sosial yang positif.

Seiring dengan tren yang terus berkembang, berlari tidak hanya membantu menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk merawat kesehatan mental mereka. Aktivitas sederhana ini menjadi jawaban dalam menghadapi tekanan hidup sekaligus menyeimbangkan rutinitas sehari-hari.

(pk/mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *