Zohran Mamdani: Wajah Baru New York City - GEMA
IMG-01

Instagram Pribadi @zohrankmamdan

GEMAGAZINE – Dewan Pemilihan Umum Kota New York mengonfirmasi kemenangan gemilang calon Wali Kota Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Zohran Mamdani bersaing ketat dengan Andrew Mark Cuomo, seorang politikus ternama di New York City.

Pada pemilihan calon wali kota dalam putaran akhir Ranked‑Choice Voting, Mamdani berhasil mengumpulkan 56% suara, sementara Cuomo meraih 44% suara, dilansir Gemagazine dari laman hasil pemilihan resmi Board of Elections in the City of New York pada Rabu (02/02/2025). 

Selisih suara sebesar 12 poin menandai kemenangan tegas serta bukti dukungan kuat bahwa adanya koalisi progresif dan partisipasi kaum muda yang menjadi kunci kemenangan Zohran Mamdani. Kemenangan Mamdani juga menorehkan sejarah baru di panggung politik New York City. 

Mamdani adalah penganut demokrat sosialis berusia 33 tahun sekaligus seorang Muslim. Ia mampu memasuki tradisi baru dan menarik perhatian besar warga New York. Hal ini membawa dirinya sebagai kandidat Muslim pertama yang berasal dari Partai Demokrat. Mamdani berhasil memenangkan nominasi dalam pemilihan awal di kota besar ini. 

Kabar ini meraih antusiasme warga New York untuk menyambut wajah baru kepemimpinan Mamdani. Sebagai calon Wali Kota Muslim pertama, Zohran Mamdani menjadi representasi nyata dari keragaman dan perubahan yang dinantikan oleh masyarakat New York City. Kini, Mamdani akan berhadapan dengan Eric Adams yang merupakan Wali Kota New York saat ini dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada bulan November.

Visi Misi Zohran Mamdani dalam Memimpin New York City yang Pro-Rakyat

Secara global, semakin banyak Muslim yang berhasil memimpin di banyak negara dengan mayoritas non-Muslim. Bukan hanya Zohran Mamdani, sosok Sadiq Khan juga mampu mendobrak stigma politik di London, Inggris. Ia memenangkan jabatan wali kota London pada 2016, sebagai Muslim pertama yang memegang jabatan tersebut di kota dengan mayoritas penduduk Non-Muslim. Kemenangannya ini dianggap sebagai simbol keberhasilan warga Muslim di demokrasi Barat .

Zohran Mamdani adalah legislator yang lahir di Uganda dan dibesarkan di Queens, New York City. Ia memiliki visi untuk menurunkan biaya hidup kelas pekerja di New York City. Langkahnya untuk mewujudkan visinya ini ia lakukan dengan aksi mogok makan bersama para pengemudi taksi. Hal ini dilakukan untuk mencapai lebih dari 450 juta dolar AS dalam bentuk keringanan utang yang transformatif demi memenangkan lebih dari 100 juta dolar AS untuk anggaran negara.

Mamdani menjelaskan bahwa 100 juta dolar AS dalam anggaran negara tersebut akan diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat. Termasuk peningkatan layanan kereta bawah tanah,  uji coba bus gratis, pembekuan sewa untuk semua penyewa yang sudah mapan, dan subsidi bahan pangan, dilansir Gemagazine dari laman resmi Zohran Mamdani For New York pada Rabu (02/07/2025).

Namun, para pemimpin bisnis menganggap kebijakan ini tidak menyelesaikan krisis keterjangkauan dan dapat mendorong banyak orang meninggalkan kota karena ancaman kenaikan pajak. Mamdani juga menyerukan upah minimum yang lebih tinggi dan adanya tempat kelontong baru untuk mempromosikan usaha kecil. 

Visi dan misi yang ia bawakan ini diharapkan dapat membawa perubahan besar untuk sesama, bukan hanya untuk segelintir orang saja. Mamdani percaya bahwa pemerintah dapat menurunkan biaya dan membuat hidup lebih mudah di Kota New York. Ia akan memanfaatkan setiap sarana dan prasarana untuk menurunkan biaya sewa, menciptakan transportasi umum kelas dunia, serta mempermudah warga New York dalam membesarkan keluarga.

Tantangan Zohran Mamdani Sebagai Calon Wali Kota New York City

Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tidak luput dari berbagai tantangan yang akan ia hadapi kedepannya. Sebagai calon dari Partai Demokrat, Mamdani akan bersaing menghadapi Wali Kota saat ini, Eric Adams, dalam pemilihan umum. 

Adams, yang menang sebagai seorang Demokrat dalam pemilihan wali kota pertamanya pada tahun 2021, mencalonkan diri sebagai kandidat independen.  Hal ini membuat posisi Zohran Mamdani dipertanyakan untuk babak pencalonan berikutnya.

Selain itu, menurut Associated Press, DPR Hakeem Jeffries mewakili wilayah Brooklyn menyatakan pendapatnya mengenai Zohran Mamdani. Ia menilai bahwa diperlukan waktu lebih banyak untuk memahami visi Mamdani sebelum memberikan dukungan, dilansir Gemagazine dari pernyataan kantor berita Amerika Serikat Associated Press pada Rabu (02/07/2025).

Sementara itu, Donald Trump secara publik turut menyebut Mamdani sebagai Communist Lunatic atau bisa dimaksud “Komunis Murni”. Ia memperingati Zohran Mamdani untuk menjaga sikap jika nantinya ia menang sebagai wali kota. Trump juga mengecam akan menahan dana federal yang berasal dari Kota New York jika Mamdani tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 

Hal ini membawa Zohran Mamdani pada permasalahan berikutnya, bagaimana ia menjadi seorang wali kota yang ingin menjalani kotanya jika tidak memiliki dana sepeser pun? Pernyataan Trump pun dibantah oleh Mamdani. Ia mengatakan kepada NBC bahwa klaim itu tidak benar. Selain itu, Mamdani juga bersikeras untuk terus menyuarakan visinya dalam mengutamakan para pekerja dengan kembali ke Partai Demokrat, dilansir Gemagazine dari Reuters pada Rabu (02/07/2025).

Sesaat setelah kemenangan Zohran Mamdani, setidaknya ada 127 kebencian terhadap Mamdani yang dilaporkan oleh CAIR Action. Selain itu, terdapat 236 laporan terkait sentimen anti-Muslim, dilansir Gemagazine dari laman Community Relations Service U.S Department of Justice pada (02/07/2025). Data ini menunjukkan bahwa toleransi warga Amerika Serikat kepada Muslim belum pulih sepenuhnya. Dalam tantangan ini, Zohran Mamdani perlu tampil sebagai pemimpin yang inklusif dan adil dalam memimpin kota dengan mayoritas penduduk Non-Muslim.

(dam/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *