Mengenal Jenis Bokeh Mulai dari Putaran hingga Gelembung

Foto: Pexels.com
GEMAGAZINE – Dalam dunia fotografi, bokeh bukan sekadar latar blur, melainkan elemen visual yang mampu menciptakan suasana, memperkuat fokus subjek, dan menambah nilai artistik sebuah gambar. Artikel ini membahas secara rinci apa itu bokeh, mengapa efek ini penting, serta jenis-jenis bokeh yang bisa dihasilkan dari berbagai bentuk bukaan lensa.
Ditampilkan pula faktor-faktor utama yang memengaruhi kualitas bokeh, mulai dari bukaan aperture, jenis lensa, hingga jarak antar elemen dalam frame. Dilengkapi dengan tips teknis praktis, artikel ini sangat cocok untuk fotografer pemula hingga enthusiast yang ingin memaksimalkan efek bokeh dalam karya mereka.
Konten ini menjadi referensi penting di Lenspedia untuk memahami bagaimana bokeh bekerja secara teknis maupun estetis, serta bagaimana menciptakan latar yang indah dan tidak mengganggu perhatian dari subjek utama.
Jenis-jenis Bentuk Bokeh:
- Round Bokeh

Round Bokeh adalah bentuk bokeh yang tampak seperti lingkaran cahaya halus dan simetris pada area luar fokus. Jenis ini merupakan bentuk paling umum dan sering dianggap paling estetis karena transisinya yang lembut antara area fokus dan blur.
- Swirly Bokeh

Swirly Bokeh adalah jenis bokeh yang menampilkan pola kabur melingkar atau spiral di sekitar subjek utama dan menciptakan efek pusaran yang memutar latar belakang foto. Efek ini memberikan kesan gerakan dinamis dan atmosfer klasik yang dramatis.
- Cat’s Eye Bokeh

Cat’s Eye Bokeh adalah bokeh berbentuk lonjong atau seperti mata kucing, biasanya di pinggir frame. Terjadi karena vignetting pada aperture lebar. Sering muncul saat memotret dengan lensa ultra wide aperture.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Bokeh:
Kualitas bokeh dalam fotografi tidak hanya bergantung pada blur semata, tetapi ditentukan oleh beberapa faktor teknis yang saling berkaitan. Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
- Bukaan Aperture (f/stop)
Semakin besar bukaan (angka f kecil, seperti f/1.4 atau f/2.0), semakin sempit area fokus (depth of field) dan semakin kuat efek blur pada latar belakang. Bukaan besar menghasilkan bokeh yang lebih lembut dan memisahkan subjek dari latar secara dramatis. - Desain dan Jumlah Bilah Diafragma
Jumlah dan bentuk bilah diafragma di dalam lensa memengaruhi bentuk bokeh. Lensa dengan bilah yang banyak dan membulat cenderung menghasilkan bokeh yang bulat dan halus, sementara lensa dengan bilah lebih sedikit bisa menciptakan bokeh berbentuk heksagonal atau kurang konsisten. - Jenis dan Karakter Lensa
Lensa tertentu, seperti Helios 44-2 atau lensa vintage lainnya, memiliki karakter bokeh yang unik seperti pusaran (swirly) atau bubble bokeh. Hal ini dipengaruhi oleh desain optik internal lensa, termasuk elemen kaca dan coating. - Jarak antara Kamera, Subjek, dan Latar Belakang
Semakin dekat kamera ke subjek, dan semakin jauh latar belakang dari subjek, semakin kuat efek bokeh yang dihasilkan. Jarak ini penting untuk menciptakan pemisahan yang jelas antara subjek dan lingkungan sekitarnya. - Ukuran Sensor Kamera
Kamera dengan sensor lebih besar, seperti full-frame cenderung menghasilkan depth of field yang lebih dangkal dibanding kamera dengan sensor kecil, sehingga efek bokeh lebih mudah tercapai.
(NA)